Minggu sore (19/10), akhirnya kesempatan untuk menonton film yang sedang hangat diperbincangkan. Yup! Laskar Pelangi! Buah tangan Andrea Hirata memang harus diacungkan jempol. Akting natural dari seluruh pemain laskar pelangi, kepiawaian Riri Reza mengemas polemik dan drama dalam seni yang mengaggumkan dibalut pesan moral yang mendalam. Hum.. semua itu mampu mengalirkan deras peringatan untuk pelajar Indonesia.
Sedikit guyonan, ketika Laskar Pelangi berkunjung ke sekolah SD PN Timah yang notabene adalah cerminan anak-anak yang beruntung mengenyam pendidikan dan anak yang terkungkung dalam sebuah pengkotakkan. (Coba bandingkan antara kampus kita & Universitas Penguras Harta! Mirip kan...secara banyak kambing hilir mudik di kampus termegah di Cikarang, gitu lhooooo! J) Tapi, bukan hal itu yang mau saya refleksikan dalam tulisan ini!
Menurut situs Wikipedia, pendidikan artine secara harfiah ialah : "degawa metu sekang", dadi pendidikan ialah rangkaian proses nggo mindahna anak/peserta didik metu sekang keadaan urung mandiri, urung dewasa, termasuk urung merdeka menuju keadaan sing lewih mandiri, lewih dewasa, bertanggung jawab lan berbudaya. Proses kuwe meliputi pengajaran keahlian khusus, pemberian pengetahuan, pertimbangan karo kebijaksanaan. (http://map-bms.wikipedia.org/wiki/Pendidikan)
Sedikit mengerutkan alis dan berusaha memberanikan menarik kesimpulan dan berefksi bahwa pendidikan diciptakan untuk membantu, mencerdaskan, memberi seseorang ke arah yang lebih maju. Saya pun percaya bahwa ilham adanya President University pun ada bukan untuk mempromosikan usaha properti di sudut Timur kota Jakarta.
Sayapun meneguhkan diri akan kenyataan bahwa President University terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin mengembangkan diri, bukan hanya bualan belaka para tikus-tikus pencari buli-buli rupiah!
Sedikit berbangga diri bersekolah dan mengenyam pendidikan di tempat yang memberikan beasiswa bagi mahasiswa/i nya yang memang layak untuk mendapatkannya bukan hanya sekedar bagian dari strategi & taktik marketing belaka!
Dengan mengumpulkan segenap semangat (saya berharap teman-teman sependapat dengan saya), manfaatkanlah pendidikan yang anda tempuh saat ini! Sarana & fasilitas hanyalah penunjang industri pendidikan. Sekalipun tanpa hal itu semua, kita masih dapat menuai hak kita, asalkan satu syarat saja yang ingin kita penuhi: Semangat! Bahkan uang bukanlah penghalang untuk menuju pintar dan keterbatasan mental maupun fisik bukan menjadi batu sandungan untuk terus maju!
Saya pun yakin kisah Laskar Pelangi ini memang sangat mengaharukan bagi seluruh pelajar dan tenaga pendidik. Seuntai keingintahuan yang mendalam menyelami nurani saya, masih adakah tenaga pendidik seperti yang diceritakan dalam tokoh Bu Muslimah? Dalam terawangan haru yang bergumul, saya ingin mengucapkan terimakasih pada semua dosen yang telah bersusah payah menuju Cikarang. Dalam debu, waktu & keringat telah menyisakan waktu untuk kami. Tak terhitung pengorbanan kalian, sekaan air mata & kekecewaan menghadapi kami semua. Meskipun keadaan kampus yang cuykup memprihatinkan..hiks! (Seperti: Saat membuka Power Point, mouse komputer sering ngadat..!! :)
Terimakasih. Saya pun yakin tidak ada seorang dosen di kampus kita, yang menghalalkan segala cara demi pandangan kehormatan, uang atau bahkan sebutan ’Master of field’!
Lebih kurang 6 tahun universitas ini tumbuh; menengadahkan kepala, menatap penuh optimis, saya berharap President University dapat maju dan merealisasikan semua janji dan semua harapan untuk menciptakan & mencetak kami menjadi sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas!
Akhir dari refleksi ini, dengan membulatkan tekad, jangan biarkan harapan terpasung. Kita masih muda, perjuangan belum terkubur! Dalam polemik akreditasi, kurikulum, fasilitas, kualitas dosen yang semakin terpuruk, President University : It Just Begin!